Minggu, 10 November 2013

Nilai-nilai Olimpisme dalam Kehidupan Masyarakat Global




Sabtu , 19 Oktober pagi ini seperti biasa mahasiswa Universitas Negeri Jakarta mengikuti perkuliahan Olimpisme . Perkuliahan yang menurut kami menyenangkan , karna pembawaan mengajar dari Om Jay yang membuat kami dapat tertarik mengikuti perkuliahan ini . Om Jay pagi tadi memperlihatkan sebuah foto anak sekolah dasar di sebuah desa di Banten . Begitu sulitnya mereka untuk sampai ke sekolah mereka . Namun , semangat mereka luar biasa karna mereka tetap berangkat menuju sekolahnya meskipun mereka harus melewati jalanan yang berbahaya . Mirisnya melihat keadaan seperti ini , dimana anak bangsa memiliki semangat yang tinggi untuk sekolah . Namun , tidak ada orang lain yang peduli melihat kondisi jalanan yang harus mereka lewati hanya untuk sampai ke sekolahnya .



Setelah itu , seperti biasa Om Jay mengawali perkuliahan hari ini dengan mengajak kami menyanyikan sebuah lagu . Kali ini kami menyanyikan sebuah lagu tradisional yang saat ini sudah mulai hilang di masyarakat yang berjudul “ cublak – cublak suweng “ . Ini merupakan lagu tradisional anak – anak dari daerah Jawa . Sayangnya , saat ini lagu tersebut sudah hilang di kalangan anak – anak masa kini . Anak – anak masa kini malah lebih mengenal lagu yang harusnya di nyanyikan oleh anak remaja, bukan anak – anak .

Tema perkuliahan hari ini adalah Nilai – Nilai Olimpisme Dalam Kehidupan Masyarakat Global .
Globalisasi adalah Kondisi dan situasi dimana terjadi proses  perubahan di berbagai sektor yang berlangsung begitu cepat dan mendunia . Globalisasi dipicu dan dipercepat oleh adanya keterbukaan informasi dan IPTEK . Globalisasi mengakibatkan meningkatnya tuntutan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap orang . “ Kekuatan atau daya pikir (Kecerdasan , Kreativitas , Inovasi ) lebih berperan dalam kesuksesan “.

Indikator globalisasi

· Perkembangan IPTEK yang begitu cepat
· Keterbukaan Informasi
· Persaingan / Kompetisi diberbagai sektor usaha
· Pergeseran kultur / budaya , politik secara global
· Standarisasi kualitas secara global / Internasional

Impeknya

· Modernisasi Vs kesiapan mental masyarakat
· Negara “ kuat “ = yang menguasai teknologi dan informasi
· Kesenjangan ekonomi yang berdampak “ positif dan negatif “
· Tututan terhadap tututan kompetensi pendidikan
· Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi
Kemudian Om Jay membahas kembali tentang nilai budaya yang saat ini mulai hilang di kalangan anak – anak sekarang . Inilah tugas kita sebagai pendidik untuk dapat mengembalikan nilai – nilai budaya pada diri anak didik kita . Setelah itu , seperti biasa disela – sela pembelajaran Om Jay selalu memutarkan sebuah video . Kali ini Om Jay memutar video tentang gambaran masyarakat sekarang , yang gampang sekali meniru apapun yang sedang populer dikalangan masyarakat . Namun , dalam video yang Om Jay putarkan terdapat nilai positifnya juga , yaitu menjadikan anak – anak remaja memang menjadi kreatif ;)

13823750061018432776

Impek Globalisasi
->> Pergeseran orientasi pada negara – negara barat
->>  Cenderung menjadi negara konsumen
->>  Ketergantungan terhadap negara lain terutama dalam pengelolaan sumber daya
alam
->>  Kekalahan dalam persaingan global
->>  Informasi mudah didapat dan sangat transparan
->>  Peluang untuk belajar dan meningkatkan kompetensi sangat terbuka luas
->>  Kesadaran terhadap pentingnya profesionalisme makin meningkat terutana pada
kalangan generasi muda
->>  Kreativitas dan inovasi meningkat karna adanya teknologi informasi serta
keterbukaan
->>  Masyarakat makin kritis



Dengan adanya Globalisasi , terdapat dampak negatif masyarakat karena globalisasi , yaitu
1 . Pergeseran kultur budaya timur ke barat di berbagai aspek kehidupan masyarakat
2 . Berkembangnya sikap – sikap negatif pada kelompok masyarakat seperti : sikap
individualis , egois , mau menang sendiri , anarki , hedonisme .
3. Menurunnya nasionalisme rasa kebangsaan dan persatuan
4 . Berpikir secara instan , kurang semangat kerja keras , sikap masa bodoh .

1382375077415608754

Dari gambar dibawah ini bisa kita lihat pergeseran yang telah terjadi di masyarakat saat ini
13823751382090551637

Kondisi Penyeimbang Masyarakat Indonesia
^_^ Kecintaan terhadap budaya Nasional masih terasa di lingkungan masyarakat dan
generasi muda .
^_^ Nilai – nilai spiritual masih sangat berpengaruh di seluruh lapisan masyarakat , sehingga
merupakan fungsi kendali kehidupan sosial masyarakat .
^_^ Masih bertahannya budaya positif seperti : kepedulian masyarakat , family culture , sifat
gotong royong , hormat pada orang yang lebih tua .

Kondisi Masyarakat Pendidikan dan Usaha Yang Kurang Kondusif , Sebuah Tantangan Berat Dalam Globalisasi

- SDM kurang siap pakai , karena link & match antara pendidikan dengan lingkungan usaha
tidak berjalan sesuai harapan . Sehingga menciptakan pengangguran elit .
- Pembinaan soft skill kepada siswa/mahasiswa yang kurang memadai ( kemampuan
interaksi , keramah tamahan , daya juang ) , sehingga menurunkan kompetensi SDM secara
signifikan .
- Adanya gabungan besar antara tujuan pendidikan dan industri/usaha yang menimbulkan
frustasi berat masyarakat pendidikan & usaha .
Dari penjelasan diatas bisa kita lihat , begitu banyak pengangguran yang terjadi saat ini . Bahkan pengangguran tersebut rata – rata merupakan orang – orang yang berpendidikan . Oleh sebab itu , kita tidak hanya harus menjadi orang yang berpendidikan , tapi kita juga harus memiliki skill dan keunikan pada diri kita . Jangan menyerah hanya karna sekali gagal , terus mencoba sampai kita berhasil ;)


Sebuah Fakta atau Hanya Berita ??? -____-“
Setelah itu Om Jay memberikan cuplikan video tentang pengangguran.com yang memberikan pelajaran agar kita bisa merubahnya menjadi antinganggur.com ;)

Kondisi Penyeimbang Lingkungan Pendidikan Dan Dunia Usaha Di Indonesia
^_^ SDM potensial masih cukup tersedia untuk disiapkan menjadi profesional melalui
program peningkatan kompetensi yang terpadu dan berkesinambungan .
^_^ Peluang kerja masih terbuka lebar diberbagai sektor industri/usaha seperti :
perminyakan , pertambangan , kehutanan , pertanian , pariwisata , peternakan ,
pendidikan , manufaktur .
^_^ Meningkatnya kepedulian dunia usaha/industri terhadap pendidikan dengan
memberikan program – program pelatihan dan magang untuk meningkatkan soft skill
siswa .

“ Masyarakat membutuhkan sebuah alternatif nilai – nilai positif untuk membangkitkan semangat prestatif dan selalu menjaga keharmonisan dalam kehidupan diera global “ .


Nilai – Nilai Olympism lah yang menjadi Sebagai Alternatif Solusi Jawaban diatas ;)
Olympic Value terdiri dari  :
^_^ Living Excellence ( sikap Prestatif )
^_^Living Respect
^_^ Living Fair Play
Kemudian Om Jay memutarkan sebuah film kembali . Kali ini film tentang sebuah kaisar Jepang yang menurut film tersebut kaisar tersebut sangat peduli terhadap rakyatnya . Kaisar tersebut begitu mencerminkan seorang pemimpin yang bijaksana .

“ Penerapan Nilai Olympism Dalam Kehidupan Masyarakat Global Agar Terbangun Lingkungan Yang Kondusif “.

Membangkitkan Sikap Respect Masyarakat
^_^ Meningkatkan dan menjaga kecintaan terhadap budaya luhur bangsa .
^_^ Kepedulian terhadap sesama .
^_^ Selalu ingin berperan dalam setiap hal – hal positif .
^_^ Menanamkan bahwa persahabatan dan kedamaian adalah lebih utama dalam
kehidupan bermasyarakat .
^_^ Saling menghargai/ toleransi .

Membangkitkan Sikap Prestatif Masyarakat
^_^ Tidak mudah menyerah dan selalu semangat .
^_^ Masyarakat yang dinamis , kreatif , inovatif dan selalu ingin berkarya dan belajar .
^_^ Tidak mudah puas diri dan kerja keras .
^_^ Melihat masalah sebagai tantangan dan peluang .

1382375898182825193

Filosofi :
“ Citius , Altius , Fortius “
( Lebih cepat , Lebih tinggi , Lebih kuat )


Dalam Sebuah Bangsa , Negara dan Masyarakat bermakna :
Sebuah bangsa akan lebih maju dari pada bangsa lain bila memiliki masyarakat yang selalu ingin lebih cepat dalam beradaptasi ( belajar ) , lebih tinggi keinginannya dalam mencapai targer berprestasi , dan memiliki kekuatan semberdaya ( SM ) yang lebih baik .
Membangkitkan Sikap Jujur Masyarakat
^_^ Membangun sikap sportif
^_^ Membangun sistem kontrol yang baik untuk meminimalisasi penyakit sosial masyarakat
( korupsi , menyogok , kolusi , dll ) .
^_^ Mengurangi budaya malas dan instan
^_^ Menghargai kejujuran .

_ Penulis _
Nama : Lilis Uswatun Hasanah
Prodi : Pendidikan Matematika Reguler 2013
Universitas Negeri Jakarta ^_^
^_^ Salam kece ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar